03/10/08

Bedanya Komlek Polri ma Komlek UN

Hari ini tgl 23 September 2008 kami berlima resmi mendapat ID UN, hari pertama kami resmi terlibat dalam misi perdamaian PBB di Darfur-Sudan. Misi ini dikhabarkan merupakan misi terbesar yang pernah diselenggarakan oleh PBB selama ini dan merupakan Hybrid Operation ( bukan mobil doang yg Hybrid ) antara Uni Africa dan United Nation, makanya misi ini bernama UNAMID yang merupakan abreviasi dari United Nation and African Mission In Darfur.

Sesuai kodrat sebagai komlek-man, maka yang kami lihat ya........komlek beserta atribut kegunaan penerapannya. Mungkin kita pernah mendengar slogan yang berbunyi seperti ini "Komlek tidak akan pernah memenangkan perang, tetapi tanpa komlek perang tidak akan dimenangkan" . Disinilah baru kami melihat sebuah takdir yang tersurat dalam infrastruktur komunikasi yang tergelar sangat baik dan kegunaannya dapat dirasakan oleh pengguna secara tepat.
Komlek UN mengadaptasi semua kebutuhan satuan pengguna dalam operasi ini, meminjam istilah bapak itu, "nafasnya menyatu dalam operasi". Kita lihat dari penggelaran yang tak satupun mubazir dan neko-neko.

Komunikasi radio mencakup Air Band, VHF Band dan HF Band. Untuk mengganti Aiphone digunakan sistem Desk Phone dengan meggunakan sistem Tetra. Untuk keluar dari Sudan ke dunia Global menggunakan sistem Komunikasi Satelit. Untuk mengetahui posisi pasukan bergerak ada AVL. Untuk Komunikasi Jaringan menggunakan WLAN. Ada Sentral Komunikasinya pula. 

Bandingkan dengan Komlek Polri, mau VSAT kagak boleh. Sekali boleh disuruh bawa scoty......Katro. Mau ini dan mau itu........jangan nanti repot ngurus Mata anggarannya lagi ke Depkeu. Pengen begini dan beginu .......sudahlah ini tidak perlu show of Force dan ini tidak strategis. Sungguh antara bumi dan langit (langit ketujuh kali) perbedaannya dengan Komlek Polri. Pada sebuah operasi cukuplah bawa ATS 2500 25 unit berikut 1 toolkit saja. Bisa mendukung alhamdulilah, ndak bisa ya maklumlah. Malah seorang jenderal pernah berucap orang buta, tuli atau buntung taro di Komlek maka jalan sudah.
Mungkin beliau-beliau belum terbuka hatinya dan melek dunia serta mengerti teknologi. Sehingga kemudian slogan Komlek ditiru satuan lain dengan hanya mengganti kata Komlek dengan kata lainnya. 
Mungkin suatu hari pernah pula beliau berslogan "Saya tidak akan pernah memenangkan perang, tetapi tanpa Saya perang tidak akan dimenangkan".
Hiks..hiks..hiks,............komlek-komlek cucian deh dikau.

10/09/08

ARINI………(pelem apa ya ini ?)

Pernah kan denger kata di atas, kalo ndak salah pemerannya adalah Widyawati yg bininya Alm. Sophan Sophiaan. Kalo ndak salah komentator perpeleman kita memuji penampilan perannya…..yang artinya dia berhasil menipu semua penonton (kalo gw belom pernah nonton sih).
Nah di tempatku bekerja juga beginu. Ada seorang dgn nama yang sama, katanya konsultan dari sebuah PTN teknik ternama di Bandung (lambangnya sama dgn yg ada di ijazah gw) dengan timnya datang jug-keblejug trus ngasih petuah yang bakalan bikin terpesona, seolah dewa (dewi kali ya ? pan perempuan) dengan sejuta mantera yang akan merubah dunia tempatku bekerja.
Wahai anda yang terhormat, yang konsultan, yang akademisi, yang bermain dengan angka-angka statistic dan data, yang handal dalam praktikal dan hal-hal lain seperti "independen" dan "tidak terkontaminasi kepentingan sesaat", kadang kita semua lupa bahwa yang tau sehat atau sakit diri ini, mampu atau invalid diri ini adalah kita sendiri.
Anda berbicara seolah republik ini adalah Jakarta, Anda berbicara seolah lembaga ini adalah sebuah kelas Pascasarjana…………sungguh anda sedang berjalan dalam tidur.
Mau Tetra ?
Mau Apco ?
Mau Smartzone ?
Mau Voip ?
Inyong cuma bias bilang kasiih daah (kaya telkomsel aja!).
Sadarilah……..buat konvensional di frekuensi 400 MHz saja lembaga ini belum pernah dapat memenuhi minimal kebutuhan personel akan Alkom. Padahal ini masih dibantu dengan anggota yang berswadaya ?
Sadarlah………buat konvensional di frekuensi 160 MHz saja lembaga ini belum pernah bisa memenuhi dan memelihara jaring komunikasi. Padahal ini masih dibantu dengan adanya Bankom.
Sadarilah…….kebutuhan komunikasi di INP hanya bersandar pada voice, njeplak cungure, didenger dan dibales njeplak beres. Karena pada intinya adalah command.
Apa kebanyakan nonton pelem luar sono ya ? maka rekomennya aneh beginu, buat gw anda adalah orang yg berada pada tempat dan waktu yg salah………..yaitu deket dengan my Comm-INP.
Boleh sih diwujudkan tapi syaratnya personel di lembagaku minimal kayak anak buah anda ………………………mimpi kali yee !
Mari kita lihat, ada seorang Pamen dari daerah datang bawa Map gambar Telkom ke kantorku nyari bapak anu, penting, serius. Taunya ngurus bagaimana surplus plafon pulsa Tel-15 Polri dicairin ? Sebegitunya semangat otonomi daerah.
Adalagi, datang pake baju dines lengkap ajudan, katanya mau ngambil radio jatah daerahnya ? tapi ditanya frekuensi yang akan dipake eh..edodo..kagak tau dia-nya. Buset dah ngapain aja bapak jadi kumendan ?
Lain lagi, dalam tiga bulan dua kali ane survey ke daerah, buset 3 bulan kumendan kecil tingkat resort dah ganti 3 kali, yang terakhir nyari job katanya……..klise, padahal ketangkep jiun masuk Koran.
Banyak cerita lainnya yang kagak muat ditumpahkan dalam tulisan ini, Banyak cita-cita luhur kami yang orang dalam sendiri terbentur tembok yang kagak kelihatan tinggi, tebal dan ujungnya.
Kalo andai aku boleh jujur, ……………………….aku ingin membantu ibu, tapi untuk membaca saja aku susah (inget iklan ini ?).

01/07/08

Hot Monas

Ceremony 62nd of INP to be performed at backyard traverses Monas with RI-1 as inspector. Outside success and don't it today's ceremony, there is thing which afflict. On Gladiresik, TB-1 chewing out the soundsystem on chance first holds mic. Eventually soundsystem constitute soul of that ceremony can live or not.

Sometime self-confident with not tofu self that thin differences. With event gets to braze national with president as inspector. Puskomlek's term over braves to use soundsystem "monkey band" (apology allusion soft it). Seeing sentences backward process " Cikeas ..........I have ......."
severely knife which prick thyself, its sharp glare eye until blind so can't see fact. Before at Cikeas also rent Om !

Studying of this experience hopefully so stock which well faces similar event at next year. Hopefull at your anniversary, we are not ill will because at "mentions". Hopefully in the future we remember that Puskomlek is not only Bidopskom only. Hopefully we remeber that Puskomlek is part of big institute named division Telematika.

Remember that we outgrow and have once huge, so doesn't minimize self with boxs.

11/06/08

UNFCC Bali ke 2

KETIKA NURANI MENYAPAKU DENGAN LEMBUT
Ceritanya :
Komobs sesuai cita-cita yang membuat proyek mungkin sudah benar, keren dan untung. Dengan alasan tersebutlah maka digelar pada operasi Candi Agung 2007 dalam rangka mengirim informasi visual kondisi Pam Konferensi Perubahan Iklim ( UNFCCC ).
Tetapi semua itu SALAH.
Paradigma lama dengan selalu menunjukkan repot bekerja belum berubah.
Komobs Gajah, Komobs Kecil, Komobs Jatim serta Komobs Putih tetap diposisikan sebagai site dari sistem Video Conference…….untuk apa coy ?
Pada kondisi ini justru semua sistem, kecuali Kotis, berfungsi sebagai Satellite News Gathering ( maksud lo ? ), yang berfungsi hanya mengirim gambar visual tentang apa yang dapat di take oleh unit komobs. Informasi dapat dikomunikasikan dengan telepon di luar sistem ( makanya gw minta flexi dinas ), sehingga kualitas informasi yang dikirim ke Network Control benar benar baik secara Qualitas.
Hasil producing informasi di Network inilah yang didistribusikan ( karena layak dilihat gambarnya ) ke Kotis atau pejabat yang dapat melakukan pengambilan keputusan. Buat apa pejabatnya konferen ? lebih bermanfaat mereka memimpin di lapangan. Toh informasi dari Kotis dapat disampaikan dengan jaringan komunikasi radio. Kalau perlu bikin mereka punya kemampuan menerima data secara handheld melalui acces point.
Tetapi jangan-jangan mereka Gagap Teknologi, tapi yakin kalo ditanya pasti bilang bisa.....meski penjelasannya ngawur.

UNFCC-Bali ke 1

KETIKA MICRO DISEBUT, NYANG NONGOL......WIRELESS
Ceritanya :
Saat UNFCCC digelar di Bali, ku melihat gembar-gembor tentang sebuah sistem monitoring dengan menggunakan jaringan ( gampangnya CCTV – lah ). Kesannya wah, wah dan wah, aksennya ketika dibicarakan hightech, hightech dan hightech. Pokoke sebuah sistem yang eklusif dengan nominal 18 Milyard.
Sumpah aku cuma heran dan kasihan aja. Kalau project ini dibuat dengan persiapan matang, kenapa hasilnya ternyata tak tanak ?
Project sebesar itu mau lagi dikasih informasi video dengan teknologi yang SALAH, yang ASAL NYAMBUNG, yang ASAL …… yah pokoke asal, tapi pasti UENTUNG.
Kasihan Republik ini, bikin dong jaringan Microwave yang baik dan benar dengan aplikasi yang handal dan tepat secara teknologi……Jenderalnya bangga dengan project ini kali ya ? padahal mungkin orang-orang yang ngerti ketawa….mungkin dengan terbahak-bahak.
Kita harusnya menunjukan sebuah sistem dengan standart yang jelas, rekomendasi teknis yang tepat dengan anggaran yang benar, ingat untung boleh tapi jangan nilep.
Sebagai Polda yang telah menerima pembangunan jarigan kamera berbasis IP yang tergelar dari ujung barat sampai ujung timur dengan berbagai titik pengamatan, tentunya Polda sudah seharusnya memiliki backbone dengan MICROWAVE yang BENAR dan tidak bukan wireless yang bekerja di range microwave.
Dulu ada yang begini, MTN dengan radio link yang menggunakan radiobase (sekarang istilahnya diganti approach link) dalam proyek PJR ............ngakalin doang lo pada ya !
Orentasi ke depan dong, kamsudnya adalah saat ada penambahan aplikasi apapun jaringan sudah siap, jangan terjadi ada penambahan aplikasi sistem lama drop bahkan mati. Contoh gampangnya dengan tidak menggunakan wireless ( nyang begini dibilang micro ? ).
Tetapi kembali siapa Manajemen Projeknya, bahkan katanya orang De-Ops……..
Ah.ah…ah kacau-kacau. Kalau udah denger Milyar semua maunya jadi MP. Dan anehnya lagi-lagi Komlek dengan gagahnya mencuci piring ( bentar lagi fly away Babinkam juga minta dicuciin tuh ).
Sebuah pertanyaan, Jenderal tau ndak dikadalin ama rekanan ? Jangan2 Jenderalnya adalah rekanan itu sendiri…………hihihi hihihi......hie atut.

05/06/08

Ketupat-2007

KETIKA TEGA-TEGANYA BAU KETUPAT MENGGODAKU
PADA OPERASI KETUPAT 2007
Ceritanya :
Komobs lagi-lagi dijual, tanpa pernah melihat perlu ndak sih digelar ?
Kelemahan Polisi mungkin karena semua yang namanya komandan pingin dilihat kerja oleh pimpinan, dengan alasan tugas pokok yang pada akhirnya mereka bekerja untuk pimpinan bukan pada Kepolisian Negara ini.
Sebagai panglima perang seharusnya adalah Deputi Operasi yang dapat memanajemen seluruh unit kerja yang terlibat dalam kegiatan ini. Kenyataannya ?
Pada saat ini rengiat dari dari unit kerja, harusnya dari atas dong mas. Pan ada yang namanya Sutradara nyang punya scenario, bukan Sutradara dengan Artis yang sibuk rapat soal honor mulu. Akibatnya Lalu lintas dengan priwitannya sendiri, Samapta dengan Pentungannya sendiri, Poludara dengan baling-baling bambunya dan komlek dengan komobsnya.
Gampangnya, jawablah dengan jujur, dipake ndak sih gambar yang dikirim oleh komobs ? Pernah ndak ada yang minta rekaman hasil penayangan komobs.
Pengorbanan kami tidur di Halte Losari, tidur di gudang sebuah apotek, makan keleleran, panas, debu dan teraniaya secara psikologis semoga ada nilainya meski keciiiiiiiiil.